padepokan setia hati terate
LampungBarat - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus di nobatkan sebagai warga kehormatan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun NIC 068 La Bupati Parosil Dinobatkan Menjadi Warga Kehormatan PSHT Lambar Halaman 1 - Kompasiana.com
HariSabtu Wage tanggal 11 November 2011 benar-benar hari istimewa . Demikian kutipan kalimat dalang kondang “ Joko Widodo “ yang telah berhasil menyelesaikan tugas menyajikan hiburan pagelaran wayang kulit semalam suntuk kepada masyarakat sekitar ” Padepokan Palang Gati “ Setia Hati Terate Ranting Karangjati.
Minggu(24/7/2022), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun Bapak Kuwat Edy Santoso menghadiri acara Pengajian Akbar Satu Abad Terate Emas untuk Dunia di Graha Krida Budaya Padepokan Agung Persaudaraan Setia []
Peringatansatu abad Persaudaraan Setia Hati (SH) Terate di Kota Madiun, Jawa Timur. (ANTARA/HO-SH Terate) Sebagaimana diketahui, sebelum masuk Padepokan Agung SH Terate Madiun, pada pagi harinya telah dilakukan penyambutan Tim Arjuna di Cabang Ponorogo yang dimeriahkan dengan 100 penari jatil, 22 Dadak Merak Reyog Ponorogo, 22 Warok, 22
SETIAHATI TERATE email:shteratetulungagung@gmail.com, website: profil lengkapku
Wo Kann Ich Eine Frau Kennenlernen.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 9-X4drkCa89Lp0GignOPydPWotebv6ZQMLzDf9bN-V36pO409rXtpg==
Alamat Padepokan Agung PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No. 10 dan 17 – Kota Madiun – Provinsi Jawa Timur – Indonesia 63128 Telp. 0351 451548, 491046, 452549, Fax. 473356
Surabaya - Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT merupakan salah satu organisasi pencak silat. Organisasi ini turut bergabung dan mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. PSHT telah tersebar di seluruh penjuru nusantara. Bahkan, terdapat beberapa cabang PSHT di luar negeri seperti Malaysia, Belanda, Timor Leste, Hongkong, Rusia, Jepang, hingga tahun 2022 ini, PSHT memasuki usia satu abad. Perayaan satu abad PSHT dimulai dengan acara pengambilan tanah dan air dari 300 lebih cabang PSHT yang tersebar di seluruh Indonesia. Tanah dan air yang terkumpul nantinya akan dijadikan sebagai fondasi Monumen 1 Abad PSHT. Puncak perayaan satu abad PSHT akan digelar September 2022 di Padepokan Pusat Berdirinya PSHTMengutip dari situs resmi PSHT, sejarah berdirinya PSHT tak dapat dilepaskan dari kiprah Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo. Saat lahir pada tahun 1876, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo memiliki nama Muhammad Masdan. Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo merupakan putra sulung dari Ki Ngabei Soeromihardjo, seorang mantra cacar di Ngimbang, Jombang. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo sempat menimba ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Di sana, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo mulai belajar pencak tahun 1892, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo mulai sering berpindah-pindah tempat untuk mendalami berbagai aliran pencak silat. Mulai dari Jakarta, Bandung, Bengkulu, Lampung, Padang, sampai Banda tahun 1902, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi di daerah Tambak Gringsing. Lalu di tahun 1903, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo mendirikan perkumpulan pencak silat Sedulur Tunggal Kecer dengan permainan pencak silat yang disebut Joyo tahun 1916, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo pindah bekerja sebagai pegawai di Djawatan Kereta Api Madiun. Lalu pada 1917, Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo mendirikan perguruan pencak silat bernama Persaudaraan Setia Hati di Desa Winongo, Madiun. Tujuan berdirinya Persaudaraan Setia Hati adalah untuk mengikat rasa persaudaraan antar-anggota dan membentuk rasa nasionalisme yang Ageng Ngabei Soerodiwirjo memiliki seorang murid bernama Ki Hajar Hardjo Oetomo. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, Ki Hajar Hardjo Oetomo kerap berpindah-pindah tempat kerja. Sekitar tahun 1916, Ki Hajar Hardjo Oetomo bekerja di pabrik gula Rejo Agung 1917, Ki Hajar Hardjo Oetomo bekerja sebagai pegawai di Stasiun Kereta Api Madiun. Pada tahun ini, Ki Hajar Hardjo Oetomo belajar pencak silat kepada Ki Ageng Ngabei terjadi pertentangan antara Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo dan Ki Hajar Hardjo Oetomo. Bagi Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo, Persaudaraan Setia Hati menerima semua orang yang ingin belajar pencak silat tanpa memandang suku, agama, ataupun ras. Sehingga orang Belanda juga bisa belajar pencak silat di Ki Hajar Hardjo Oetomo berpandangan bahwa orang Belanda yang belajar pencak silat di Persaudaraan Setia Hati dapat menjadi musuh dalam selimut selama upaya mencapai kemerdekaan perbedaan pendapat ini, Ki Hajar Hardjo Oetomo akhirnya memilih untuk keluar dari Persaudaraan Setia Hati. Ki Hajar Hardjo Oetomo pun mendirikan perkumpulan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Muda PSHM di Desa Pilangbango, lahir tahun 1922, di halaman selanjutnya!
Era Ki Ageng Ngabei Soerjodiwirjo Namanya Muhamad Masdan. Lahir tahun 1876 di Surabaya, putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo. Sorang mantri cacar di daerah Ngimbang, Jombang. Dia bersepupu dengan RAA Soeronegoro Bupati Kediri saat itu. Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirdjo memiliki garis silsilah dengan Betoro Katong yang merupakan pendiri kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Muhamad Masdan adalah peletak dasar pertama PSHT. Setelah beranjak dewasa, ia bernama Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo. Warga PSHT biasa memanggilnya mbah Suro atau Eyang suro Setelah menamatkan Sekolah Rakyat pada 1890, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo diasuh pamanya, Wedono di Wonokromo, Surabaya. Ia sempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren Tebu Ireng Jombang. Dari sini, ia mulai mengasah bela diri pencak silat, sebelum pindah ke Parahiyangan, Bandung pada 1892. Di Parahiyangan, kemampuan bela dirinya semakin matang. Berbagai aliran pencak silat ia pelajari. Sejak itu, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo berpindah-pindah ke berbagai tempat, seperti Jakarta, Lampung, Padang dan Aceh. Ia berguru dengan tokoh silat dan mendalami berbagai aliran pencak silat di setiap tempat yang ia singgahi, sebelum kembali ke Surabaya pada 1902. Pada 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo bekerja di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya sebagai anggota polisi berpangkat mayor polisi. Tahun 1903 ia mendirikan perkumpulan bernama Sedulur Tunggal Kecer”. Sedangkan pencak silatnya bernama “Joyo Gendelo Tjipto Muljo”. Pada 1917, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan perguruan Persaudaraan Setia Hati PSH di desa Winongo, Madiun, Jawa Timur. Sedulur Tunggal Kecer” diganti dengan “persaudaraan”. PSH bertujuan mengikat rasa persaudaraan antar warga PSH, sekaligus membentuk rasa nasionalisme yang saat itu Indonesia masih dijajah Belanda. Ki Ageng Ngabei Soerodiwirdjo wafat pada hari Jum`at, 10 Nopember 1944 dan di makamkan di desa Winongo, Madiun dalam usia 68 tahun. Era Ki Hadjar Hardjo Oetomo Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah tokoh pergerakan kemerdekaan. Atas jasanya dalam pergerkan kemerdekaan itu, Negara menganugerahkannya sebagai pahlawan perintis kemerdekaan. Diperkirakan, penambahan nama “Terate” dimaksudkan agar PSHT dapat dipelajari oleh semua golongan masyarakat. Mengingat, di era Ki Ageng Ngabei Soerodiwirdjo, PSHT hanya diajarkan untuk kalangan bangsawan. Sesuai maknanya, terdapat 3 bentuk bunga terate, yaitu kuncup, setengah mekar dan mekar. Semua golongan masyarakat dapat belajar pencak silat PSHT. Sebelum PSHT terbentuk, Ki Hadjar Hardjo Oetomo mendirikan Setia Hati Pemuda Sport Club SH PSC. Pemerintah Belanda saat itu mencurigai, organisasi PSHT digunakan sebagai tempat latihan pencak silat dan melakukan pergerakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Tindakan Ki Hadjar Hardjo Oetomo itu menghantarkan dia dalam pembuangan ke Jember, Cipinang dan Padangpanjang. Ki Hadjar Hardjo Oetomo meninggal dunia pada tahun 1952 di desa Pilangbango, Madiun. Era RM. Soetomo Mangkoedjojo Soetomo Mangkoedjojo adalah seorang pegawai bank. Ia merupakan salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo Pada 1942, ia mengusulkan mengganti nama SH PSC sebagai perguruan menjadi Setia Hati Terate sebagai organisasi persaudaraan. Perubahan nama itu disepakati dalam kongres pertama tahun 1948 menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate. Setelah RM. Soetomo Mangkoedjojo dipindah tugaskan ke Surabaya, Ketua PSHT digantikan M. Irsad. Dalam perjalanannya, PSHT semakin berkembang di bawah kepemimpinan M. Irsad yang juga murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Sejak itu, PSHT memiliki tambahan materi latihan, yaitu 90 senam, sebagian jurus, jurus belati dan jurus toya. Karena alasan M. Irsad pindah pindah ke Bandung, kepemimpinan PSHT diembankan kepada Santoso Kartoatmodjo. Tahun 1960, terjadi pergolakan di Madiun dan jabatan Ketua dikembalikan kepada RM. Soetomo Mangkoedjojo sampai 1974. Sejak itu, PSHT mulai berkembang di beberapa daerah, seperti Magetan, Surabaya, Mojokerto, Yogyakarta, dan Solo. Era RM. Imam Koesoepangat dan Tarmadji Boedi Harsono, SE Pada 1974, PSHT menyelenggarakan kongres di Madiun dan memilih RM. Imam Koesoepangat sebagai Ketua Pusat PSHT. Ia juga dikenal dengan sebutan Penditho Wesi Kuning. Salah satu ajarannya yang cukup populer adalah “Sepiro gedhening sengsoro yen tinompo amung dadi cobo”. Artinya, “Seberapapun besarnya kesengsaraan, jika diterima dengan ikhlas, semuanya hanya cobaan” RM. Imam Koesoepangat yang sangat menghormati ibunya adalah putra ketiga dari lima bersaudara. Lahir dari pasangan Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM Ambar Koessensi tahun1938 di Madiun. Kakeknya Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat adalah bupati Madiun VI. Di bawah kepemimpinan RM. Imam Koesoepangat, PSHT sebagai perguruan pencak silat yang disegani sejak itu. PSHT semakin pesat berkembang setalah Tarmidji Boedi Harsono, SE dipilih sebagai Ketua pada 1981. RM. Imam Koesoepangat dan Tarmidji Boedi Harsono, SE merupakan dua serangkai yang membesarkan PSHT hingga memiliki warga sebanyak belasan juta di seluruh dunia. Tahun 1982, PSHT mendirikan Yayasan Setia Hati Terate untuk mengelola kekayaan PSHT. PSHT memiliki padepokan agung yang merupakan land mark organisasi. Kini, di bawah Ketua Umum R. Moerdjoko HW, PSHT didirikan di lebih dari 300 pengurus cabang dan komisariat di dalam dan di luar negeri. Silsilah Pimpinan PSHT PSHT adalah organisasi persaudaraan, yang didirikan pada tahun 1922 yang berkedudukan dan berpusat di Madiun. Sebelum diubah bentuknya dari perguruan menjadi organisasi, PSHT dipimpin oleh Ki Hadjar Harjo Oetomo dari tahun 1922 s/d 1948. Setelah menjadi organisasi, PSHT dipimpin oleh Ketua Umum sebagai berikut Soetomo Mangkoedjojo, 1948 sd 1956; Irsad, 1956 sd 1958; Santoso, 1958 sd 1966; RM Soetomo Mangkoedjojo, 1966 sd 1974; RM Imam Koessoepangat, 1974 sd 1977 Badini, 1977 sd 1981; Tarmadji Budi Harsono, 1981 sd 2014 Richard Simorangkir, Plt 2014 sd 2014 Arif Suryono Plt, 2014 sd 2016 Muhammad Taufik, 2016 sd 2017 Moerdjoko HW, 2017 sd sekarang.
padepokan setia hati terate